Karanganyar – Peringati Hari Kebangkitan
Nasional (Harkitnas) ke 111 Pemerintah Daerah Karanganyar melaksanakan Upacara
di halaman Sekda Kab. Karanganyar. Komandan Kodim 0727/ Karanganyar Letkol Inf
Andi Amin Latama, S.Sos. turut menghadiri upacara Harkitnas tersebut. Senin
(20/5)
Bupati Karanganyar Drs. H. Juliyatmono
membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika RI “Sumpah Palapa tersebut
merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara
yang disatukan oleh Gajah Mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para
pahlawan nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia, seperti yang secara
dejum terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke
111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah
Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pasca pesta demokrasi yang menguras
energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Kita mengaspirasikan pilihan
yang berbeda beda dalam pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk
kebaikan bangsa. Oleh sebab itu, tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru
mengoyak persatuan sosial kita.
Alhamdulillah, sampai sekarang ini tahap
tahap pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif
berlangsung dengan Iancar. Kelancaran ini juga berkat pengorbanan banyak
saudara-saudara kita yang menjadi anggota kelompok penyelenggara pemungutan
suara, bahkan berupa pengorbanan nyawa. Sungguh mulia perjuangan mereka untuk
menjaga kelancaran dan kejujuran proses pemilu ini. Sambil mengirim do’a bagi
ketenangan jiwa para pahlawan demokrasi tersebut, alangkah eloknya jika kita
wujudkan ucapan terima kasih atas pengorbanan mereka dengan bersama sama
menunggu secara tertib ketetapan penghitungan suara resmi yang akan diumumkan
oleh lembaga yang ditunjuk oleh undang-undang, dalam waktu yang tidak lama lagi.
Telah lebih satu abad kita menorehkan catatan
penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya
organisasi Boedi Oetomo. Dalam kondisi kemajemukan bahasa, suku, agama,
kebudayaan, ditingkah bentang geogrms yang merupakan salah satu yang paling
ekstrem di dunia, kita membukukan bahwa mampu menjaga persatuan sampai detik
ini. Oleh sebab itu, tak diragukan lagi bahwa kita pasti akan mampu segera
kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat, dari keterbelahan sosial,
dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu
persatuan Indonesia.
Apalagi peringatan Hari Kebangkitan Nasional
kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadhan. Bagi umat muslim,
bulan suci ini menuntun kita untuk mengejar pahala dengan meninggalkan
perbuatan perbuatan yang dibenci Allah SWT seperti permusuhan dan kebencian,
apalagi penyebaran kebohongan dan fitnah. Hingga pada akhirnya, pada ujung
bulan Ramadhan nanti, kita bisa seperti Mahapatih Gadjah Mada, mengakhiri puasa
dengan has dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali fitri dengan
saudara saudara di sekitar kita.
Dengan semua harapan tersebut, kiranya sangat
relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional, disematkan tema
"Bangkit Untuk Bersatu". Kita bangkit untuk kembali menjalin
persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(Lam-Pendim
0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar